Keren, Profesor Jepang Kembangkan Teknologi Layar “Jilat” yang Bisa Tirukan Rasa

Keren, Profesor Jepang Kembangkan Teknologi Layar “Jilat” yang Bisa Tirukan Rasa

BUKAN Jepang namanya jika tanpa teknologi yang mengundang decak kagum. Baru-baru ini, seorang profesor Jepang telah mengembangkan prototipe layar TV yang dapat dijilat yang dapat meniru rasa makanan. Pengembangan ini merupakan pencapaian baru untuk menciptakan pengalaman menonton multi-indera.

Perangkat yang disebut Taste the TV (TTTV) itu dibuat dengan menggunakan carousel 10 tabung rasa yang disemprotkan dalam kombinasi untuk menciptakan rasa makanan tertentu. Sampel rasa kemudian digulung pada film higienis di atas layar TV datar untuk dicoba oleh penonton.

Sang pengembang teknologi ini bernama Homei Miyashita. Ia merupakan seorang profesor Universitas Meiji, Jepang.

Ia menilai bahwa teknologi semacam ini dapat meningkatkan cara orang terhubung dan berinteraksi dengan dunia luar, terlebih di era pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini.

\"Tujuannya adalah untuk memungkinkan orang memiliki pengalaman seperti makan di restoran di belahan dunia lain, bahkan saat tinggal di rumah,\" katanya, seperti dikabarkan Reuters pada Kamis (23/12).

Miyashita sendiri bekerja dengan tim yang terdiri dari sekitar 30 siswa. Ia dan timnya sebelumnya pernah memproduksi berbagai perangkat yang berhubungan dengan rasa, termasuk garpu yang membuat rasa makanan lebih kaya.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah mengembangan prototipe TTTV selama setahun terakhir dan versi komersial akan menelan biaya sekitar 100 ribu yen untuk membuatnya.

Menurutnya, teknologi ini bisa membawa keutungan dalam banyak hal, termasuk pembelajaran jarak jauh untuk juru masak atau mencicipi permainan dan kuis.

Miyashita juga telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan tentang penggunaan teknologi semprotannya untuk aplikasi seperti perangkat yang dapat menerapkan rasa pizza atau cokelat pada sepotong roti panggang.

Ia juga berharap dapat membuat platform dimana selera dari seluruh dunia dapat diunduh dan dinikmati oleh pengguna, seperti halnya musik saat ini.(rmol)

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: